Blog Kelompok Evaluasi
Blog Archive
Popular Posts
-
TES 1. Mengukur pengetahuan (kognitif) selain itu mencakup aspek afektif dan psikomotori 2. Kualitatif 3. Kemu...
-
A. PENILAIAN ACUAN NORMATIF (PAN) PAN ialah penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa terhadap hasil dalam kelompoknya. ...
-
Analisis Validitas Butir Soal Trigonometri
-
TES Tes adalah instrumen atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang individu atau objek (Ismaryati, 2006) Tes adalah...
-
A. VALIDITAS 1. Pengertian Validitas Menurut Azwar (1986) Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti s...
-
Angket Konsep Diri Mahasiswa
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
Frila Rezkyani
Ekha Reski Oktaviani
Iswan Achlan Setiawan
Nurika
About
Saturday, March 1, 2014
TES
Tes
adalah instrumen atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang
individu atau objek (Ismaryati, 2006)
Tes
adalah sebuah instrumen atau alat yang digunakan di dalam suatu pengukuran
untuk memperoleh informasi atau data (Miller, 2002)
Tes dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan
atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi
tentang trait (sifat) atau atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir
pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap
benar.
Tes dapat
diklasifikasi berdasarkan :
a. Bagaimana ia diadministrasikan
(tes individual atau kelompok)
b.
Bagaimana
ia diskor (tes obyektif atau tes subyektif)
c.
Respon
apa yang ditekankan (tes kecepatan atau tes kemampuan
d.
Tipe
respon yang bagaimana yang harus dikerjakan oleh subyek (tes unjuk kerja atau
tes kertas dan pensil)
e.
Apa
yang akan diukur (tes sampel atau tes sign)
f.
Hakekat
dari kelompok yang akan diperbandingkan (tes buatan guru atau tes baku)
Contoh : 25 soal pertanyaan
dalam bentuk pilihan ganda.
PENGUKURAN
Menurut Guilford (1982) pengukuran
adalah proses penepatan angka terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu.
Pengukuran dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) berdasarkan pada klasifikasi observasi unjuk kerja atau
kemampuan peserta didik dengan menggunakan suatu standar.
Pengukuran (measurement) adalah
proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numeric dari suatu
tingkatan dimana seseorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu.
Pengukuran berkaitan erat dengan proses pencarian atau penentuan nilai
kuantitatif. Pengukuran diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut
atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu
menurut aturan atau formulasi yang jelas. Berikut ini akan dikutip beberapa
definisi pengukuran yang dirumuskan oleh beberapa ahli pengukuran pendidikan
dan psikologi yang acap kali dijadikan acuan beberapa penulis.
- Richard H. Lindeman (1967)
merumuskan pengukuran sebagai “the assignment of one or a set each of a
set of persons or objects according to certain established rules”
- Norman E. Gronlund (1971)
secara sederhana merumuskan pengukuran sebagai “Measurement is limited to
quantitative descriptions of pupil behavior”.
- Georgia S. Adams (1964)
merumuskan pengukuran sebagai “nothing more than careful observations of
actual performance under staandar conditions”.
- Victor H.Noll (1957)
mengemukakan dua karakteristik utama pengukuran, yaitu “quantitativaness” dan
“constancy of units”. Atas dasar dua karakteristik ini ia menyatakan
“since measurement is a quantitative process, is results of measurement
are always expessed in numbers.
- William A.Mehrens dan Irlin J.
Lehmann (1973) mendefinisikan : pengukuran sebagai berikut : “Using
observations, rating scales. Or any other device that allows us to obtain
information in a quantitative form is measurement” .
- Robert L. Ebel dan David A. Frisbie (1986) merunuskan pengkuran sebagai “Measurment is a process of assigning numbers to the individual numbers of a set of objects or person for the purpose of indicating differences among them in the degree to which they posscess the characteristic being measured.
- Gilbert Sax (1980) menyatakan “measurement: The assignment of numbers to attributes of characteristics of person, evenrs, or object according to explicit formulations or rules”.
Contoh : Alim medapatkan skor
15 dari tes pilihan ganda yang terdiri dari 25 soal
PENILAIAN
Penilaian
(assessment) merupakan istilah yang umum dan mencakup semua metode yang biasa
dipakai untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa dengan cara menilai unjuk kerja
individu peserta didik atau kelompok.
Penilaian adalah
penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat. Penilaian untuk memperoleh
berbagai ragam informasi tentang ketercapaian kompetensi peserta didik. Proses
penilaiam ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil
prestasi belajar peserta didik.
Contoh : Dari hasil tes dan pengukuran Alim dinyatakan
lulus.
Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk
melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum
berharga atau tidak berharga, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi
pelaksanaannya. Evaluasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian
unruk mengambil keputusan yang menggunakan seperangkat hasil pengukuran dan
berpatokan kepada tujuan yang telah dirumuskan.
Menurut beberapa ahli mendefinisikan Evaluasi sebagai berikut
- Adams (1964) dalam bukunya “Measurement and evaluation in education, psychology, and guidance” menjelaskan bahwa kita mengukur berbagai kemampuan anak didik.Bila kita melangkah lebih jauh lagi dalam menginterprestasi skor sebagai hasil pengukuran itu dengan menggunakan standar tertentu untuk menentukan nilai dalam suatu kerangka maksud pendidikan dan pelatihannya atau atas dasar beberapa pertimbangan lain untuk membuat penilaian, maka kita tidak lagi membatasi diri kita dalam pengukuran, kita sekarang telah mengevaluasi kemampuan atau kemajuan anak didik.
- Daniel L. Stufflebeam dan Anthony J. Shinkfield (1985) secara singkat merumuskan evaluasi sebagai berikut: “Evaluation is the systematic assessment of the worth or merit of some object”. Dengan demikian maka evaluasi antara lain merupakan kegiatan membandingkan tujuan dengan hasil dan juga merupakan studi yang mengkombinasikan penampilan dengan suatu nilai tertentu.
- Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen (1961) menjelaskan evaluasi tersebut dengan mengatakan bahwa evaluasi itu berhubungan dengan pengukuran. Dalam beberapa hal evaluasi lebih luas, karena dalam evaluasi juga termasuk penilaian formal dan penilaian intuitif mengenai kemajuan peserta didik. Evaluasi juga mencakup penilaian tentang apa yang baik dan apa yang diharapkan. Dengan demikian hasil pengukuran yang benar merupakan dasar yang kokoh untuk melakukan evaluasi.
Contoh : Metode yang digunakan dalam pembelajaran dapat
efektif
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment